Laman

Jumat, 04 Mei 2012

Laporan Studi Lapangan



Semoga Laporan Study Lapangan ini Bermanfaat Bagi Pembaca - Nuwun








KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga pelaksaan Laporan Studi Lapangan Lembaga Pendidikan Borobudur yogyakarta Tahun Akademik 2011/2012 yang diselenggarakan di Rumah Sakit Umum Nur Hidayah Bantul Yogyakarta dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Walaupun tidak sedikit hambatan dan kesulitan yang kami hadapi, tiada daya dan upaya kecuali dengan pertolongan Allah SWT.

Kami mengucapkan banyak terimakasih kepada :

1. Bpk. Drs. H. Purnama Andri Murdapa MM Selaku Direktur Utama Borobudur
2. Bapak Hirawan Selaku Kepala Administrasi Diklat
3. Dr. Arrus Fery Selaku Direktur Studi Lapangan
4. Seluruh Staf Karyawan dan Instruktur Borobudur
5. Staf Karyawan RSU Nur Hidayah Bantul Yogyakarta dan
6. Teman-teman yang telah membantu dalam menyelesaikan penyusunan Laporan
Praktek Kerja Lapangan.

Penulis menyadari bahwa Laporan ini masih terdapat banyak kekurangan dan belum dapat dikatakan sempurna. Oleh karena itu saran dan kritik yang bersifat membangun dari semua pihak sangat kami harapkan bagi sempurnanya laporan ini.

Yogyakarta, Maret 20112




Penyusun




BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perkembangan teknologi informasi telah mengubah manusia dalam menyelesaikan semua pekerjaannya, tidak hanya dalam pekerjaannya saja tetapi dalam segala aspek kehidupan manusia, seperti pada saat pencarian informasi. Jika dahulu manusia mencari informasi sebatas pada buku, media cetak, maupun secara lisan, sekarang lebih banyak mencari informasi tersebut melalui internet. Secara tidak langsung dapat dikatakan semua serba komputerisasi.

Dalam era globalisasi sekarang ini, rumah sakit dituntut untuk meningkatkan kinerja dan daya saing sebagai badan usaha dengan tidak mengurangi misi sosial yang dibawanya. Rumah Sakit harus merumuskan kebijakan-kebijakan strategis antara lain efesiensi dari dalam (organisasi, manajemen, serta SDM) serta harus mampu secara cepat dan tepat mengambil keputusan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat agar dapat menjadi organisasi yang responsif, inovatif, efektif, efisiensi dan menguntungkan. Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit adalah sistem komputerisai yang memperoses dan mengintegrasikan seluruh alur proses bisnis layanan kesehatan dalam bentuk jaringan koordinasi, pelaporan dan prosedur administrasi untuk memperoleh imformasi secara cepat, tepat dan akurat.

Sistem Informasi Manajemen (SIM) berbasis komputer merupakan sarana pendukung yang sangat penting bahkan bisa dikatakan mutlak untuk operasional Rumah Sakit.
Berbagai pengalaman rumah sakit yang menggunakan sistem administrasi konversial menunjukan banyaknya kehilangan kesempatan memperoleh laba akibat dari lemahnya koordinasi antar departemen maupun kurangnya dukungan informasi yang cepat, tepat, akurat dan terintegrasi.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, maka perlulah dibuat suatu sistem imformasi pendaftaran pasien rawat jalan di Rumah sakit dengan menggunakan program komputer yang disebut dengan Sistem Informasi Managemen Rumah Sakit (SIMRS) agar dengan data yang ada dapat menghasilkan informasi yang cepat dan akurat. 



BAB II
GAMBARAN UMUM
A. Sejarah Singkat RSU Nur Hidayah

Rumah Sakit Nur Hidayah pada tahun 1996 merupakan sebuah yayasan yang didirikan disusun ngibikan, Canden, Jetis, Bantul, Yogyakarta. Akte Notarisnya adalah Umar Samhudi, SH dengan nomor akta : 38/21 November 1996. Ketua Yayasan adalah Bp. H. Tohayadi, Bc. Hk. Yayasan tersebut bergerak pada bidang pendidikan, kesehatan dan sosial-islam.

Pada tahun 1997, klinik Nur Hidayah mulai dirintis dengan pendirian Balai Pengobatan Nur Hidayah yang berlokasi di Dusun Ngibikan, Canden, Jetis, Bantul. Rumah Sakit Nur Hidayah diresmikan Bupati Bantul Pada Tanggal 22 Juni 1997 dengan jenis layanan rawat jalan oleh para medis 24 jam, home visite dan home care.

Pada tahun 2000 Rumah Sakit Nur Hidayah mendirikan sebuah praktik dokter pribadi yaitu Dr. Sagiran dan Dr. Tri Ermin F disusun Balawong, Trimulyo, Jetis Bantul.

Pada tanggal 29 juni 2003 diresmikan menjadi praktek klinik 24 jam dengan izin operasional “Prakter Dokter Berkelompok” dengan layanan poli umum, UGD dan perawatan IMC, selanjutnya dikembangkan dengan jenis layanan meliputi klinik 24 jam, poli umum, UGD, spesialis penyakit dalam, spesialis anak, spesialis saraf (konsultan), spesialis mata(konsultan), obsgin (konsultan), ijin praktek bidan, perawatan IMC, home care home visite, fisioterafi kerjasama dengan lab “CITO”, dan bhakti sosial.

Pada tahun 2005, Rumah Sakit Nur Hidayah telah mampu menyelenggarakan laboratorium secara mandiri, pelayanan radiologi yakni bekerjasama dengan perorangan, dan menjalin kerjasama dengan beberapa lembaga pendidikan sebagai tempat praktik atau magang.

Pada penghujung bulan mei 2006, gempa bumi melanda Bantul dan sekitar nya. Klinik Nur Hidayah yang berada di salah satu daerah terparah akibat gempa ditunjuk oleh Dinas Kesehatan Propinsi DIY menjadi Rumah Sakit Lapangan sebagai salah satu pusat penanganan korban gempa, menyebabkan perubahan jenis layanan dan perubahan jenis ruangan dengan pengurangan ruang IMC, pembangunan bangsal sementara, dan pembangunan ruang operasi mayor, serta terjadinya lonjakan pasien pada semua jenis layanan. Sampai akhir tahun 2006, peningkatan pasien tetap stabil sehingga manajemen memutuskan untuk mengintesifkan pembangunan klinik menjadi Rumah Sakit agar dapat memberikan layanan yang optimal kepada pasien. 

Dengan jumlah pasien yang kian meningkat dari tahun ke tahun, bulan juni 2009 diputuskan untuk memulai pembangunan gedung Rumah Sakit Bedah menjadi Rumah Sakit Umum Nur Hidayah. Rumah Sakit ini beralamat di Jl. Imogiri Timur km 11,5 Brawong Trimulyo, Jetis, Bantul, Yogyakarta. Daerah Rumah Sakit ini terletak 3 km dari taman wisata makam raja-raja di Imogiri, dilewati jalur kendaraan umum Jurusan Yogya-Imogiri sehingga sangat mudah diakses oleh masyarakat di Kabupaten Bantul dan sekitarnya. 

Secara umum, Rumah Sakit Nur Hidayah merupakan rumah sakit yang status kepemilikannya sebagai rumah sakit swasta dan termasuk dalam klasifikasi RSU kelas D (pelayanan medik dasar, 50-150 bed). Rumah Sakit Umum Nur Hidayah ini memberikan pelayanannya secara umum dan juga secara khusus. Selain itu rumah sakit ini berdasarkan afiliasi pendidikan merupakan jenis rumah sakit yang juga mengadakan pendidikan didalamnya selain pelayanan kesehatan terhadap masyarakat umum.


B. Visi dan Misi RSU Nur Hidayah

Visi Rumah Sakit Nur Hidayah adalah “Menjadi Rumah Sakit Islam yang profesional dan terjangkau, pilihan masyarakat Yogyakarta dan sekitarnya”.


Misi RSU Nur Hidayah :

a. Memberikan pelayanan kesehatan Islami yang cepat, tepat, nyaman dan bersahabat, mengutamakan kepuasan pelanggan dengan biaya terjangkau.

b. Meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam mengembangkan kegiatan promotif dan edukatif.


C. Struktur Organisasi

Rumah Sakit Nur Hidayah dipimpin oleh seorang dokter umum dengan pendidikan tambahan megister manajemen rumah sakit. Dalam penyelenggaraan rumah sakit, direktur dibantu oleh kepala bagian pelayanan dan penunjang medik, dan kepala bagian keuangan dan diklat serta kepala bagian umum & PKRS. Masing-masing kepala bagian dibantu oleh kepala sub bagian dan koordinator tim kerja (struktur organisasi terlampir).

Untuk bagian cleaning service dan gizi karyawan, rumah sakit bekerja sama dengan pihak luar sebagai penyelenggara dengan tetap memperhatikan mutu layanan. 


D. Deskripsi Kerja

Tugas, wewenang dan tanggung jawab dari masing-masing kepala bagian atau subbagian dapat dijabarkan sebagai berikut :

1. Kepala Bagian Pelayanan SIMRS atau Komputerisasi.

a. Tugas 
1) Menyusun rencana kegiatan Bagian Pelayanan Komputerisasi berdasarkan data dan program Wakil Direktur Pelayanan serta ketentuan perundang-undang yang berlaku sebagai pedoman kerja. Bagian Ruang Rawat Inap Wakil Direktur Pelayanan.

2) Mengecek dan memeriksa semua komputer agar semua data aman dan data pasien tidak terganggu dan error. Sehingga program berjalan dengan baik.

3) Memimpin dan mengkoordinasikan bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan dengan baik dan saling mendukung sesuai pelaturan perundang-undang yang berlaku.

4) Memberi petunjuk dan bimbingan kepala bawahan agar dalam pelaksanaa tugas sesuai dengan yang di harapakan.

5) Mengatur dan mendestribusikan tugas kepala bawahan sesuai dengan bidang tugas dan permasalahannya.

6) Memeriksa dan menevaluasi hasil kerja bawahan dengan cara mencocokkan dengan petunjuk kerja yang diberikan dan ketentuan yang berlaku agar tercapai kesesuaian dan kebenaran hasil kerja.

7) Menilai prestasi kerja bawahan berdasarkan hasil yang dicapai sebagai bahan pertimbangan dalam peningkatan karier.

8) Melaksanakan bimbingan, penyusunan program asuhan dan pelayanan keperawantan, peningkatan pelaksanaan etika profesi bawahan serata meningkatkan mutu petugas SIMRS.

9) Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan bagian pelayan SIMRS secara keseluruhan.

10) Membuat laporan kegiatan dibidang tugasnya sebagai bahan informasi dan pertanggung jawaban kepada atasan.

11) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.

b. Wewenang

1) Memberikan pengarahan dan pembimbingan pelaksanaan tugas pelayanan komputerisasi.

2) Melakukan penilai kinerja tenaga pelayan komputerisasi.

3) Mengkoordinasi, mengawasi dan mengendalikan pelaksanaan dan penggunaan peralatan keperawatan.

4) Meminta Informasi dan pengarahan kepada atasan.

5) Mendatangi surat dan dokumen yang ditetapkan menjadi wewenang Kepala Bagian Pelayanan Komputerisasi.

6) Memberi saran dan pertimbangan kepada atasan. Khusunya yang berkaitan dengan program dan pelayan komputerisasi.

7) Memelihara dan mengembangkan sistem pencatatan dan pelaporan askep dan kegiatan lainnya yang dilakukan secara tepat dan benar.

8) Menciptakan dan memelihara suasana kerja yang baik antara petugas, klien dan keluarganya sehingga memberi rasa aman dan terlindung selama pelaksanaan pelayanan berlangsung.

9) Memelihara kebersihan ruangan dan lingkungan.

10) Membimbing mahasiswa yang sedang melaksanakan studi lapangan atau praktek dilahan praktek.

11) Membuat laporan harian dan bulanan mengenai pelaksanaan komputerisasi serta kegiatan lainnya diruangan komputerisasi.





BAB III
PEMBAHASAN
 
A. SIM-RS

Sistem Informasi Manajemen adalah sekumpulan subsistem yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama, dan membentuk satu kesatuan saling berinteraksi dan bekerja sama antara satu bagian dengan lainnya menggunakan cara tertentu untuk melakukan fungsi pengolahan data, menerima masukan (input) berupa data-data, kemudian mengolahnya (procesing) dan menghasilkan keluaran (output) berupa informasi sebagai dasar pengambilan keputusan yang berguna dan mempunyai nilai nyata yang dapat dirasakan akibatnya baik pada saat itu juga maupun dimasa datang, mendukung kegiatan operasional, manajerial, dan strategis organisasi dengan memanfaatkan berbagai sumber daya yang ada dan tersedia bagi fungsi tersebut guna mencapai tujuan.

Komponen-komponen yang ada dalam sistem harus dapat bekerja sama dengan saling mendukung untuk mencapai tujuan dari suatu sistem informasi pada suatu organisasi.
Yang terdiri dari :

1. Organisasi (struktur organisasi, peraturan-peraturan tentang tata hubungan kerja, tugas data tanggung jawab yang penting adalah Sumber Daya Manusia (SDM), termasuk komitmennya).

2. Manajemen (strategi, kebijakan, desain kebutuhan, prosedur manajemen, prosedur pemeliharaan, aturan pengelolaan, sosialisai pelatihan, monitoring dan motivasi bagi pengguna.

3. Teknologi
Banyak orang yang salah menafsirkan bahwa IT adalah sistem Informasi. Padahal itu hanya salah satu bagian sesuatu yang lebih kompleks yang disebut Sistem Informasi. Beberapa hal yang termasuk dalam kategori teknologi dalam suatu sistem informasi, antara lain :

1) Software
2) Hardware
3) Database
4) Jaringan LAN/WAN
5) Internet
6) Web site

Manfaat SIMRS :

1) Melakukan pendapatan / arsip digital terhadap rekam medis seluruh pasien Rumah Sakit sehingga penyelenggaraan program-program pelayanan Rumah Sakit dapat berjalan dengan efektif dan efisien.

2) Pengadaan obat-obatan dan alat / bahan kesehatan dapat lebih efektif, efisien dan akurat / tepat sasaran.

3) Pencatatan rekam medis menjadi lebih rapi, terpelihara dan dapat dipertanggung jawabkan.

4) Keseluruhan data tersimpan dalam suatu database.

5) Seluruh kegiatan medis dan non medis dari unit / instalasi Rumah Sakit dapat dipantau secara realtime oleh pihak-pihak yang berwenang melalui laporan atau grafik yang dihasilkan.

6) Kinerja Rumah Sakit dapat dipantau / dimonitor dengan lebih baik.

7) Pelayanan kepada pasien akan lebih cepat karena konsep integrasi SIMRS disemua unit Rumah Sakit.

8) Manajemen / direksi dapat melakukan akses data / informasi Rumah Sakit secara real time untuk melihat perkembangan / kinerja Rumah Sakit setiap saat.

9) Laporan keuangan Rumah Sakit dapat dilihat setiap saat, seluruh kegiatan Rumah Sakit yang ada hubungannya dengan biaya akan langsung terhubung ke bagian akuntansi / keuangan.

10) Mengurangi Biaya Administrasi.

Seringkali orang menyatakan bahwa dengan adanya komputerisasai biaya administrasi meningkat. Padahal dalam jangka panjang yang terjadi adalah sebaliknya, jika dengan sistem manual kita harus membuat laporan lebih dulu diatas kertas, baru kemudian dianalisa, maka denga SIMRS analisa cukup dilakukan dilayar komputer, dan jika sudah benar baru datanya dicetak. Hal ini menjadi penghematan yang cukup signifikan dalam jangka panjang.

Implementasi SIMRS tentunya tidak dapat berjalan dengan baik tanpa dukungan semua pihak yang terkait dari pimpinan Rumah Sakit. Pemanfaatan SIMRS haruslah menjadi kepentingan semua tingkatan manajemen dalam Rumah Sakit, oleh karena itu, pemanfaatan SIMRS terintegrasi hendaknya menjadi perhatian bagi semua pihak manfaat penggunaan SIMRS dapat tercapai secara optimal.


B. SIMKES Penerapan SIMKES (Sistem Informasi Manajemen dan Kesehatan) di Rumah Sakit adalah keharusan agar didapat suatu data kelola manajemen Rumah Sakit yang baik dan dapat dipertanggung jawabkan .

Rumah Sakit mempunyai Pasien dan Pegawai sebagai subject dari aktivitas di Rumah Sakit. Setiap Pasien Mempunyai data pasien seperti nama, Alamat, tempat tangggal lahir, dan lain-lain. Pegawai Rumah Sakit disamping Mempunyai nama, alamat, dan seterusnya juga memiliki data, mulai pangkat, dan seterusnya. Informasi yang didapat Pasien dan Karyawan haruslah valid dibuat sistem yang mampu menjaganya.

Informasi bukan hanya terkait antara Pasien dan Karyawan Rumah Sakit tetapi yang berkaitan dengan rumah sakit, misalnya pembayaran Pasien, Rekam Medis, Pembukuan RS dan lain-lain. Sumber Informasi yang demikian bnyak tersebuat, harus dikelola dengan rapi dan baik, agar pengelolaan Rumah Sakit bisa ditingkatkan menjadi Rumah Sakit yang unggul dan profesional. Penerapan SIMKES di Rumah Sakit akan membuat semua Informasi Rumah Sakit tetap valid dan konsisten, mudah diskses dan dikelola, sehingga manajemen Rumah Sakit dapat Menentukan Yang terbaik buat Rumah Sakit tersebut.

C. Pendaftaran Pasien Rawat Jalan dan Rawat Inap.

Ada beberapa keuntungan dalam menggunakan Sistem Informasi Managemen Rumah Sakit (SIMRS) ini dengan menggunakan program komputer komputer, diantaranya adalah :

a) Kemudahan input data pasien

Dengan adanya program SIMRS, input data pasien dapat lebih mudah lagi dibandingkan dengan menggunakan cara manual. Dengan adnya program ini, pengisian jenis pasien, jenis kelamin, agama, pekerjaan maupun nama perusahaan cukup dengan memilih saja, tidak perlu mengetiknya lagi.

b) Kemudahan pengisian kartu berobat pasien, identitas pasien dan kunjungan pasien. 

Dengan menggunkan sistem ini, petugas dapat mencetak kartu berobat pasien, identitas pasien maupun kunjungan pasien. Petugas tidak perlu lagi mengisinya dengan cara manual karena dengna dengan sistem ini dapat dilakukan secara otomatis dari komputer.

c) Kemudahan dalam membuat laporan kunjungan pasien rawat jalan.

Dalam pembutan laporan juga dapat lebih mudah lagi dan jenis laporannya dapat bervariasi. Jenis laporan kunjungan pasien rawat jalan yang dapat dihasilkan yaitu laporan perhari dan laporan perbulan, yang terdiri dari :

1) Laporan kunjungan pasien rawat jalan perhari.
2) Laporan kunjungan pasien rawat jalan perhari berdasarkan jenis pasien.
3) Laporan kunjungan pasien rawat jalan perhari berdasarkan poli tujuan.
4) Laporan kunjungan pasien rawat jalan perbulan berdasarkan jenis pasien.
5) Laporan kunjungan pasien rawat jalan perbulan berdasarkan poli tujuan.

d) Sumber Daya Manusia(SDM)

Pada pengentrian data dan pengolahan data tidak perlu beberapa orang lagi, cukup satu orang petugas saja. Dengan adanya sistem ini, maka jumlah sumber manusia yang diperlukan dapat dikurang dari biasanya. Dengan satu orang petugas saja dapat mengentri data, mengolahnya dan membuat laporan yang diperlukan.

e) Efektif waktu

Dengan adanya sistem ini maka waktu pengentrian data dapat lebih cepat. Contohnya dalam mengisi identitas pasien, data pasien masuk dapat didisi dengan memilihnya saja tanpa harus diketik semua. Setelah identitas pasien didisi dapat langsung di cetak kartu berobat, identitas pasien dan kunjungan pasien. Jadi, waktu untuk pendaftaran pasien rawat jalan dapat lebih efektif lagi. f) Keamanan data

Dari segi keamanan data, data yang tersimpan dapat lebih terjamin keamanannya, karena sistem ini dilengkapi dengan Login yang berisi nama dan password. Sehingga orang lain tidak dapat mengubah data yang sudah tersimpan, dan hanya petugas-petugas yang terdaftarlah yang dapat menjalankan sistem ini.

g) Keakuratan data
Dengan adanya program ini, data yang masuk lebih akurat lagi. Contohnya bila dalam pengisian identitas pasien, jika ada satu nomor rekam medis yang dimiliki oleh dua orang pasien, maka secara otomatis nama pasien yang pertama kali terdaftarlah yang akan keluar namanya. Hal ini dapat mempermudah petugas sistem pendaftran rawat jalan dalam menghindari terjadinya nomor rekam medis yang ganda. 



BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
1) Pendaftaran pasien rawat jalan dapat dilakukan secara mudah dan cepat.

2) Terhindar dari nomor rekam medis yang ganda karena sistem ini dapat mendeteksinya apabila ada nomor rekam medis yang sama.

3) Mempermudah petugas dalam mencetak kartu berobat, identitas pasien dan kunjungan pasien.

4) Mendapatkan imformasi laporan harian dan bulanan secara cepat serta jenis laporannya dapat bervariasi sesuai yang diperlukan.

5) Menghemat waktu dan tenaga dari petugas pendaftaran pasien.

B. Saran

1) Kepada pihak RSU Nur Hidayah, untuk meletakkan komputer yang ada diruangan medis ketempat meja pendaftran pasien agar input data pasien masuk dapat dilakukan secara langsung.

2) Kepada pihak RSU Nur Hidayah, untuk menyediakan kertas karton untuk cetak kartu berobat dengan ukuran 8x8 cm.

3) Kepada pihak RSU Nur Hidayah, untuk menyediakan form data pasien agar input data biar lebih cepat lagi.

Semoga Laporan Studi Lapangan ini bermanfaat untuk Anda dan semoga laporan ini dapat menyelesaikan tugas Anda dalam menyusun Laporan Studi Lapangan.

Dan jangan lupa tinggalkan komentarnya ya teman-teman, terimakasih.

selamat membaca......